Kamis, 29 Oktober 2009
ALBUMIN memegang peran penting bagi sistem metabolisme dalam tubuh. Tiap hari tubuh membutuhkan zat ini dengan kadar antara 3,5 gram per desiliter (g/dl) sampai 4,5 g/dl. Hati adalah organ utama yang memproduksi albumin.
Namun, Anda tidak bisa hanya memasrahkan produksi zat ini kepada hati. Apalagi, masa pakai albumin dalam tubuh hanya bertahan tujuh hari sampai 10 hari. Tubuh juga membutuhkan bantuan protein dari asupan makanan bergizi setiap hari dalam memproduksi albumin.
Dalam makanan, protein bisa didapat dari hewan maupun sayur-sayuran. Protein hewani bersumber dari berbagai jenis ikan, daging, dan telur. Sedangkan sayur-sayuran penghasil protein nabati.
Berdasarkan beberapa penelitian, ikan gabus memiliki kandungan atau kadar protein tinggi, yang berperan membantu pembentukan albumin. Tak heran bila pasien pasca pembedahan dianjurkan banyak mengkonsumsi ikan gabus untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
Suhanto, dokter dan Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Mediros, di Jakarta Timur, bilang, meningkatkan kadar albumin tak harus dengan selalu mengkonsumsi ikan gabus. “Pada dasarnya, ikan memiliki protein paling baik,” imbuhnya.
Memang, ikan gabus yang punya banyak nama lain ini mengandung protein lebih tinggi dibandingkan ikan air tawar lainnya. Kadar proteinnya sekitar 20 gram dalam ikan berbobot 100 gram. Hanya ikan bandeng yang bisa menandingi kadar tersebut. Sedangkan ikan lele dan ikan mas hanya memiliki kadar protein 16 gram dan 17 gram.
Ikan gabus sangat mudah ditemukan di pasar. Umumnya, dijual dalam bentuk kering asin dan segar dengan kandungan protein yang setara, hanya, ikan asin memiliki kadar garam lebih tinggi dan berpotensi menyebabkan hipertensi atau darah tinggi.
Ikan gabus juga mudah dicerna oleh tubuh. Rendahnya serabut kolagen menyebabkan tekstur dagingnya lebih empuk ketimbang daging ayam dan sapi. Makanya, ikan gabus cocok dikonsumsi bayi yang belum sempurna saluran pencernaannya dan orang yang baru selesai menjalani operasi pembedahan.
Ikan laut juga dikenal punya protein tinggi. Misalnya, kadar protein dalam 100 gram ikan tuna mencapai 22 gram. Bandingkan dengan kandungan protein dalam telur, yang biasa dikonsumsi orang setiap harinya. Rata-rata kandungan protein dalam telur hanya sebesar 13 gram.

Paket Irit Meminum Ekstrak Ikan Gabus
JIKA pascapembedahan belum bisa memakan makanan berat, si pasien dapat mengkonsumsi ikan gabus. Tapi yang diambil hanya sari ikan itu saja. Caranya, rebus ikan gabus hingga seluruh sarinya keluar. Kemudian, sari ikan disaring dan dikonsumsi/diminum layaknya air minum.
Memang, rasa dan baunya yang amis membuat ekstrak ikan gabus tidak popular. Padahal, ekstrak ini bermanfaat bagi tubuh. Bahkan, khasiat ekstrak ikan gabus bisa setara dan bisa menggantikan serum albumin. Harganya juga murah, ketimbang sebotol serum albumin yang sampai Rp. 1 juta (isi = 10 ml).
Penggunaan ekstrak ikan gabus sebagai pengganti serum albumin diperkenalkan oleh Eddy Suprayitno M.S., professor di Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya, Malang. Dari hasil penelitiannya terungkap, dengan mengkonsumsi 2 kilogram ekstrak ikan gabus setiap hari selama delapan hari bisa meningkatkan kadar albumin dalam tubuh, dari 1,8 g/dl menjadi 3,5 g/dl.
Eddy membandingkan dengan konsumsi 15 butir telur per hari selama delapan hari. Hasilnya, konsumsi telur malah menimbulkan efek samping, yaitu kolesterol.
(Oleh : Sanny Cicilia Simbolon dalam SK KONTAN Edisi Selasa, 27 Oktober 2009)
29 Oktober 2009

0 komentar:

Total Tayangan Halaman

Translate

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut


;